KETAHANAN NASIONAL merupakan
kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Ketahanan Nasional sebagai
suatu istilah baru dikenal dan dipergunakan kira-kira pada awal tahun
1960-an. Oleh
siapa dan instansi mana yang pertama kali menemukan dan mempergunakan
istilah tersebut belum diketahui secara pasti. Sekitar awal tahun l962 ada usaha-usaha untuk mengembangkan pola
gagasan Ketahanan Nasional tersebut, terutama
oleh Panitia Pendirian Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Sejak itulah, pada saat Lemhannas
diresmikan pada tahun 1965,
maka lembaga ini selalu berusaha mempopulerkan dan menyempurnakan
konsepsi Ketahan Nasional.
Sampai saat ini telah dihasilkan empat buah konsepsi pokok Ketahanan
Nasional, antara lain : Konsepsi tahun
1968, Konsepsi tahun 1969, Konsepsi tahun 1972 (yang dipakai sampai sekarang), Konsepsi Pidato Kenegaraan
Presiden Suharto tanggal l6 Agustus l975. Pada hakekatnya konsepsi Ketahanan Nasional tahun 1972 merupakan hasil penyempurnaan dari
konsepsi Ketahanan Nasional tahun
1968 dan tahun 1969 . Dalam kontek (pembinaan) hubungan luar negeri, istilah Ketahanan Nasional
oleh Departemen Hankam lebih cenderung diterjemahkan dalam bahasa Inggris
"National Resilience" karena dianggap memiliki
pengertian yang dinamis, aktif, dan pro-aktif; daripada menggunakan
istilah “National Defence, National
Resistence, atau National Endurance” yang cenderung bersifat pasif, statis,
dan menunggu.
Unsur- Unsur Ketahanan Nasional :
- Unsur Wadah (Contour) yaitu Geografi atau wilayah.
- Unsur Isi (Content) yaitu Demografi atau penduduk.
- Unsur Tata Laku (Conduct) yaitu kondisi sosial yang dinamis
Sebagai komponen unsur dasar, maka Ketahanan Nasional
harus dibina secara terus menerus yang disebut sebagai strategi
"Tata Bina Nasional/Sistem Manajemen Nasional“ dalam upaya mencapai
tujuan menciptakan masyarakat sejahtera (Prosperity Approach),
masyarakat yang aman (Security Approach), dan hubungan internasional
yang harmonis (International relation/ Management Approach).
Sifat – Sifat Ketahanan Nasional :
- Manunggal
- Mawas Kedalam
- Berkewibawaan dan memiliki daya pencegah (deterrent)
- Berubah menurut waktu.
- Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan.
- Percaya pada diri sendiri (self confidence).
- Tidak bergantung pada pihak lain (self relience)
Hakekat Ketahanan Nasional :
• Adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju
kejayaan dan kebanggaan bangsa dan negara. Oleh karena itu agar pembangunan
nasional dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efesien, maka
perlu dihindarkan dan dicegah sedini mungkin berbagai bentuk
ATHG baik yang datangnya dari dalam negeri maupun yang berasal dari
luar negeri.
• Berhasilnya pembangunan nasional akan
dapat meningkatkan Ketahanan Nasional; Dan Ketahanan Nasional yang
tangguh akan dapat mendorong dan memotivasi keberhasilan pembangunan nasional
Asumsi Dasar Tolak Ukur Ketahanan Nasional :
- Proses pembangunan nasional merupakan proses yang terus berlanjut dengan berbagai kendala ATHG yang dihadapi, sehingga masih banyak hal yang perlu dipikirkan secara strategis dan disempurnakan
- Pembangunan nasional yang berhasil diharapkan akan dapat meningkatkan kondisi ketahanan nasional, dan kondisi ketahanan nasional yang tangguh dan ulet diharapkan akan memberikan landasan yang kuat bagi peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional
- Permasalahan pembangunan yang sering muncul kepermukaan pada hakekatnya adalah apa dan bagaimana perkiraan tentang perkembangan Astagatra yang menyangkut potensi alamiah dan potensi kemasyarakatan dimasa kini dan dimasa yang akan datang dalam menjawab tantangan jaman dan tantangan lingkungan perkembangan jaman yang semakin maju dan terus mengalami perubahan cepat.
- Hakekat ketahanan nasional adalah sebagai suatu kondisi dinamis bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan sebagai cerminan dari kemampuan bangsa dalam mengembangkan dan meningkatkan kekuatan nasionalnya. Kondisi dinamis tersebut pencapaiannya terus selalu diupayakan melalui berbagai cara pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan (security) dalam kehidupan nasional.
- Kesejahteraan yang hendak dicapai dalam ketahanan nasional digambarkan sebagai suatu kemampuan bangsa untuk menumbuhkan serta mengembangkan seperangkat nilai nasionalnya guna mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata. Sedangkan Keamanan yang hendak diwujudkan merupakan kemampuan bangsa dalam upaya melindungi seperangkat nilai-nilai nasionalnya terhadap segala macam ancaman internal maupun eksternal, yang untuk selanjutnya lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi
- Ketahanan nasional dalam realitanya bersift "Kibernetik" dalam pengertian mempunyai kemampuan adaptasi untuk selalu mengadakan penyesuaian diri dan sekaligus merupakan fungsi dari lingkungan (Enveronment), Ruang (Space) , waktu (Time), dan gerak (Motion). Oleh karena itu, ketahanan nasional suatu bangsa tidak selamanya bersifat tetap, melainkan selalu mengalami fluktuasi konjungtur dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh bangsa tersebut
- Antara Trigatra dan Pancagatra dalam Ketahanan nasional memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat, saling ketergantungan didalam seluruh aspek kehidupan nasional. Demikian pula antar gatra/didalam gatra itu sendiri juga memiliki hubungan timbal balik, saling ketergantungan (interdependency) secara erat yang merupakan suatu kesatuan utuh dan serasi (integralistik). Dengan kata lain, Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana kelemahan satu gatra akan dapat mengakibatkan kelemahan gatra lainnya dan mempengaruhi totalitas konfigurasi dan kondisi ketahanan nasional secara keseluruhan
TAHAPAN STRATEGI PEMBINAAN TANNAS
Oleh karena Ketahanan
Nasional merupakan kekuatan nyata dan efektif, maka perlu dilakukan
tahapan pembinaan melalui jenjang Piramida Ketahanan Nasional :
- Ketahanan pribadi manusia Indonesia (ini basic).
- Ketahanan keluarga/rumah tangga.
- Ketahanan lingkungan masyarakat/desa
- Ketahanan daerah/lokal,dan
- Ketahanan tingkat nasional.
Dimensi / Perspektif
1. Secara
Konstitusional : Merupakan kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan
kondisi dari setiap aspek kehidupan bangsa dan negara, yang pada hakekatnya
merupakan kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Dengan demikian berhasilnya
pembangunan nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional. Dan Ketahanan
Nasional yang tangguh akan lebih mendorong proses daripada pembangunan nasional
2. Secara
Politik Hukum : Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia pada hakekatnya
merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang tata tentrem
karta raharja di dalam kehidupan nasional yang berdasar Pancasila dan UUD
l945. Hasil upaya dalam bidang
kesejahteraan nasional menciptakan suasana kehidupan yang kertaraharja, disertai hasil upaya yang serasi dalam bidang
keamanan nasional yang menciptakan suasana lingkungan yang tata tentrem, memberikan kemampuan kepada bangsa
Indonesia untuk dapat memelihara kelangsungan hidup di dalam lingkungan yyang penuh dengan tantangan
3. .
Secara Operasional/Pelaksanaan (Berdasarkan rumusan Lembaga Pertahanan
Nasional) : Ketahanan Nasional Indonesia merupakan kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan,yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasional Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar