Rabu, 12 Juni 2013

KETAHANAN NASIONAL



KETAHANAN NASIONAL merupakan  kondisi  dinamis   suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan  nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan  integritas, identitas, kelangsungan  hidup bangsa dan negara serta  perjuangan mengejar tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Ketahanan  Nasional sebagai suatu istilah baru  dikenal dan dipergunakan kira-kira pada awal tahun 1960-an. Oleh siapa dan instansi mana yang pertama  kali menemukan dan mempergunakan istilah tersebut belum diketahui secara pasti. Sekitar awal tahun l962 ada  usaha-usaha untuk mengembangkan pola gagasan Ketahanan Nasional  tersebut,  terutama  oleh  Panitia Pendirian Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Sejak  itulah,  pada saat Lemhannas diresmikan pada tahun 1965, maka lembaga ini selalu berusaha mempopulerkan dan menyempurnakan konsepsi Ketahan Nasional. Sampai saat ini  telah dihasilkan empat   buah konsepsi pokok  Ketahanan Nasional, antara lain :  Konsepsi tahun 1968, Konsepsi tahun 1969, Konsepsi tahun 1972 (yang dipakai  sampai sekarang), Konsepsi Pidato Kenegaraan Presiden Suharto tanggal l6 Agustus l975. Pada hakekatnya konsepsi Ketahanan Nasional  tahun 1972 merupakan hasil penyempurnaan dari konsepsi Ketahanan Nasional tahun  1968 dan tahun 1969 . Dalam kontek (pembinaan) hubungan luar negeri, istilah Ketahanan Nasional oleh Departemen Hankam lebih cenderung diterjemahkan dalam bahasa Inggris  "National Resilience" karena dianggap memiliki pengertian yang dinamis, aktif, dan pro-aktif; daripada menggunakan istilah  National Defence, National Resistence, atau National Endurance” yang cenderung bersifat pasif, statis, dan menunggu.
Unsur- Unsur Ketahanan Nasional :
  1. Unsur Wadah (Contour) yaitu Geografi atau wilayah.
  2. Unsur  Isi  (Content) yaitu Demografi atau penduduk.
  3. Unsur Tata Laku (Conduct) yaitu kondisi sosial yang dinamis
Sebagai  komponen unsur dasar, maka Ketahanan Nasional harus  dibina secara terus menerus yang disebut sebagai strategi "Tata Bina Nasional/Sistem Manajemen  Nasional“ dalam upaya mencapai tujuan menciptakan masyarakat sejahtera  (Prosperity Approach), masyarakat yang aman (Security Approach), dan hubungan internasional yang harmonis (International relation/ Management Approach).
Sifat – Sifat Ketahanan Nasional :
  1. Manunggal
  2. Mawas Kedalam
  3. Berkewibawaan dan memiliki daya pencegah (deterrent)
  4. Berubah menurut waktu.
  5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan.
  6. Percaya pada diri sendiri (self confidence).
  7. Tidak bergantung pada pihak lain (self relience)
Hakekat Ketahanan Nasional :
      Adalah  kemampuan dan ketangguhan suatu  untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan dan kebanggaan bangsa dan negara. Oleh karena itu agar pembangunan  nasional dapat berjalan dengan lancar, efektif dan  efesien, maka perlu dihindarkan dan dicegah  sedini mungkin  berbagai  bentuk ATHG baik yang  datangnya  dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.
      Berhasilnya pembangunan nasional akan dapat meningkatkan Ketahanan Nasional; Dan Ketahanan Nasional yang  tangguh akan dapat mendorong dan memotivasi keberhasilan pembangunan nasional
Asumsi Dasar Tolak Ukur Ketahanan Nasional :
  1. Proses pembangunan  nasional merupakan proses yang terus  berlanjut  dengan berbagai kendala  ATHG  yang   dihadapi,  sehingga masih banyak hal yang perlu  dipikirkan secara strategis dan disempurnakan
  2. Pembangunan nasional yang berhasil diharapkan akan dapat meningkatkan kondisi ketahanan nasional, dan kondisi ketahanan nasional yang tangguh dan ulet diharapkan akan memberikan landasan yang kuat bagi peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional
  3. Permasalahan pembangunan yang sering muncul kepermukaan pada hakekatnya adalah apa dan bagaimana perkiraan tentang perkembangan Astagatra yang menyangkut potensi alamiah dan potensi kemasyarakatan dimasa kini dan dimasa yang akan datang dalam menjawab tantangan jaman dan tantangan lingkungan perkembangan jaman yang semakin maju dan terus mengalami perubahan cepat.
  4. Hakekat ketahanan nasional adalah sebagai suatu kondisi dinamis bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan sebagai cerminan dari kemampuan bangsa dalam  mengembangkan dan meningkatkan kekuatan nasionalnya. Kondisi dinamis tersebut pencapaiannya terus selalu diupayakan melalui berbagai cara pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan (security) dalam kehidupan nasional.
  5. Kesejahteraan yang hendak dicapai dalam ketahanan nasional digambarkan sebagai suatu kemampuan bangsa untuk menumbuhkan serta mengembangkan seperangkat   nilai nasionalnya guna mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata. Sedangkan Keamanan yang hendak   diwujudkan merupakan kemampuan bangsa dalam upaya melindungi seperangkat nilai-nilai nasionalnya terhadap segala macam ancaman internal maupun eksternal, yang untuk selanjutnya lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi
  6. Ketahanan nasional dalam realitanya bersift "Kibernetik" dalam pengertian mempunyai kemampuan adaptasi untuk selalu mengadakan penyesuaian diri dan sekaligus merupakan fungsi dari lingkungan (Enveronment), Ruang (Space) , waktu (Time), dan gerak (Motion). Oleh karena itu, ketahanan nasional suatu bangsa tidak selamanya bersifat tetap, melainkan  selalu mengalami fluktuasi konjungtur dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh bangsa    tersebut
  7. Antara Trigatra dan Pancagatra  dalam Ketahanan nasional memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat, saling ketergantungan didalam seluruh aspek kehidupan nasional. Demikian pula antar gatra/didalam gatra itu sendiri juga memiliki hubungan timbal balik, saling ketergantungan (interdependency) secara erat yang merupakan suatu kesatuan utuh dan serasi (integralistik). Dengan kata lain, Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana kelemahan satu gatra akan dapat mengakibatkan kelemahan gatra lainnya dan mempengaruhi totalitas konfigurasi dan kondisi ketahanan  nasional secara keseluruhan
TAHAPAN STRATEGI PEMBINAAN TANNAS
Oleh karena Ketahanan Nasional merupakan kekuatan nyata dan  efektif, maka perlu dilakukan tahapan pembinaan melalui jenjang Piramida Ketahanan Nasional :
  1.  Ketahanan pribadi manusia Indonesia (ini basic).
  2. Ketahanan keluarga/rumah tangga.
  3. Ketahanan lingkungan masyarakat/desa
  4. Ketahanan  daerah/lokal,dan
  5. Ketahanan tingkat nasional.
Dimensi / Perspektif
1.       Secara Konstitusional : Merupakan kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi dari setiap aspek kehidupan bangsa dan negara, yang pada hakekatnya merupakan kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Dengan demikian berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional. Dan Ketahanan Nasional yang tangguh akan lebih mendorong proses daripada pembangunan nasional

2.      Secara Politik Hukum : Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia pada hakekatnya merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan  kesejahteraan dan keamanan yang tata tentrem karta raharja di dalam kehidupan nasional yang berdasar Pancasila dan UUD l945.   Hasil upaya dalam bidang kesejahteraan nasional menciptakan suasana kehidupan yang kertaraharja,  disertai hasil upaya yang serasi dalam bidang keamanan nasional yang menciptakan suasana lingkungan yang tata   tentrem, memberikan kemampuan kepada bangsa Indonesia untuk dapat memelihara kelangsungan hidup di dalam lingkungan  yyang penuh dengan tantangan
3.      . Secara Operasional/Pelaksanaan (Berdasarkan rumusan Lembaga Pertahanan Nasional) : Ketahanan Nasional Indonesia merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan,yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung  maupun tidak langsung membahayakan integritas,  identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia   yang berdasarkan Pancasila serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional Indonesia









Tidak ada komentar:

Posting Komentar